“Pembangunan Yayasan Untuk Anak Jalanan dan Gelandangan Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Sosial” - Gudang Ilmu

Sunday, January 22, 2012

“Pembangunan Yayasan Untuk Anak Jalanan dan Gelandangan Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Sosial”

Oleh: Noor Cahyo

Pendahuluan
Seperti yang sering kita saksikan sendiri saat kita sedang di jalan dan berhenti dilampu merah, banyak sekali anak-anak jalanan, gelandanngan dan pengemis yang meminta-minta kepada para pengendara jalan. Sangat ironis sekali, disaat para pejabat melakukan korupsi yang nilainya ratusan juta bahkan milyaran rupiah disudut lain negeri ini masih banyak orang yang sangat membutuhkan, untuk makan saja mereka harus meminta-minta. Yang lebih ironis lagi adalah anak-anak yang seharusnya mereka belajar di sekolah, bermain dan bercanda dengan temannya, tapi mereka terpaksa meminta-minta dijalan hanya untuk makan.

Hal ini terjadi hampir disetiap kota di Indonesia, terutama di pulau jawa. Tidak hanya anak-anak, bahkan ada juga seorang ibu-ibu dengan menggendong anak kecilnya meminta-minta kepada para pengendara jalan yang berhenti di lampu merah. Kita tidak tahu apakah para peminta-minta tersebuat memang tidak mampu atau sebenarnya dia adalah orang mampu yang sengaja mencari penghasilan tambahan dari meminta-minta. Tapi bukan itu yang ingin kita bahas, terlepas dari itu semua kita punya niat baik yaitu untuk mengurangi penyimpangan sosial akibat anak jalanan dan gelandangan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masayarakat Indonesia.
Ini adalah sebuah realitas yang sangat memilukan, hati siapa yang tidak bergetar saat melihat anak-anak yang masih kecil harus berpanas-panasan menadahkan tangan kepada para pengendara jalan berharap ada yang berbelas kasih memberi mereka sedikit uang untuk makan. Berbeda dengan anak-anak sebayanya yang lain. Dimana mereka saat itu sedang asyik belajar di sekolah, bermain dan bervanda dengan teman-temannya. Makan tinggal ngambil, uang tinggal minta. Semuanya serba berkecukupan.
Begitu juga dengan para gelandangan, dimana mereka tidak punya rumah sebagai tempat tinggal. Bayangkan saat malam yang dingin datang menyergap, dimana mereka harus menghangatkan diri dan melepas segala penat. Tidak ada orang yang memperhatikan mereka, bahkan saat mereka meminta belas kasih ada juga orang yang tega menghina dan mencaci maki para gelandangan dan anak jalanan. Sungguh harus ada para voluntir yang bergerak untuk mengatasi itu semua. Siapa lagi yang peduli dengan mereka selain kita?

Pengenalan Masalah
Anak-anak jalanan, gelandangan (tuna wisma), dan pengemis menurut negara adalah salah satu bentuk penyimpangan sosial. Karena mereka termasuk salah satu penyebab penyimpangan sosial maka mereka harus ditertibkan. Yang bertugas untuk menertibkan mereka adalah petugas satpol PP.
Kita sudah sering melihat di televisi bagaiamana para satpol PP menertibkan para pengemis dan gelandangan. Bisa dikatakan tidak menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Meskipun pada akhirnya mereka akan ditempatkan dalam sebuah penampungan sementara. Biasanya untuk dilakukan rehabilitasi. Tapi kita tidak bisa menyerahkan masalah ini pada pemerintah. Karena masih banyak gelandangan yang lain yang tidak tersentuh, bahkan tidak sedikit yang mati kelaparan.
Kita tentu saja tidak bisa tinggal diam, melihat hal tersebut paling tidak ada usaha lain yang kita lakukan untuk menganggulangi masalah penyimpangan sosial yang disebabkan oleh anak-anak jalanan, gelandangan, dan pengemis.

Fokus Penanganan Masalah
Dalam hal ini kita juga tidak bisa mengatasi semua anak jalanan, gelandangan, dan pengemis. Karena melihat latarbelakang kehidupan mereka yang berbeda-beda. Pasti tidak semua dari mereka mau kita ajak dan kita tampung dalam wawasan. Untuk yang seperti itu, kita serahkan saja kepada pemerintah yang lebih berhak untuk memelihara mereka.
Lebih fokus lagi, kita akan lebih banyak menampung anak-anak jalanan. Karena sebagai seorang anak tugas mereka adalah belajar, supaya saat dewasa nanti bisa menjadi orang-orang yang berguna bagi bangsa dan negara.
Harapannya dengan menampung dan memelihara anak-anak jalanan, suatu saat nanti mereka bisa menorehkan karya yang bisa mengharumkan nama bangsa. Karena kita tidak pernah tahu potensi dalam diri seseorang, bahkan anak jalanan sekalipun.

Solusi untuk Masalah
Masih sedikit sekali orang-orang yang peduli dengan mereka. Padahal mereka sangat membutuhkan uluran tangan dari orang-orang yang berpunya. Ini adalah kesempatan kita untuk menjadi penggerak bagi orang-orang yang masih memiliki kepedulian terhadap sesama.
Lalu pertanyaannya apa yang bisa kita lakukan atau beri untuk mereka, kita tidak mungkin memberi makan mereka setiap hari dengan jumlah mereka yang begitu banyak? Tentu saja tidak harus kita yang memberi makan dan menyediakan tempat, kita bisa menjadi sebagai fasilitator bagi mereka, agar kehidupan mereka lebih terarah. Bagi mereka yang masih anak-anak, kita bisa memasukkannya ke dalam sekolah. Dan bagi mereka yang sudah dewasa kita bisa mencarikan pekerjaan atau kalau perlu kita ajari mereka untuk berwirausaha.
Kita tahu bahwa masih banyak orang-orang kaya yang masih mau menyumbangkan hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan. Tidak hanya itu orang yang hidupnya sedang-sedang saja juga masih banyak yang peduli. Nah kita bisa bekerja sama dengan mereka untuk mengatasi anak jalanan dan gelandangan yang ada dikota-kota. Supaya kehidupan mereka lebih sejahtera.
Selain kepada orang-orang yang masih peduli kita juga bisa bekerja sama dengan lembaga-lembaga sosial terkait. Bisa juga dengan perusahaan-perusahaan baik swasta maupun negri. Karena dalam sebuah perusahaan pasti punya yang namanya dana CSR, yaitu dana yang memang disisihkan untuk kepentingan sosial. Kita bisa mengajukan proposal ke perusahaan terkait agar bisa mendapatkan dana tersebut.
Seperti judul diatas, kita akan mendirikan sebuah yayasan sosial yang khusus untuk menampung anak-anak jalanan dan para gelandangan. Sebenarnya sudah banyak yayasan yang berdiri di daerah-daerah, namun tidak banyak yayasan yang didirikan khusus untuk menampung anak-anak jalanan dan gelandangan.
Pertama yang perlu diperhatikan adalah masalah dana dan izin pendirian bangunan. Untuk masalah dana, sudah diterangkan panjang lebar diatas. Jika bisa menggandeng orang-orang kaya yang peduli (muzakki) dan kita juga bisa memanfaatkan dana CSR perusahaan yang ada. Untuk yang satu ini kita perlu membuat sebuah proposal, agar dana dari perusahaan bisa cair.

Mendirikan Yayasan
Setelah mendapatkan dana yang kira-kira cukup, maka kita tinggal memenuhi syarat-syarat mendirikan yayasan yang lain yaitu sebagai berikut:

 Ada Dewan Pembina minimal 1 orang
 Dewan Pengawas Minimal 1 orang
 Ada pengurus harian yang terdiri dari ketua, bendahara dan sekretaris
 Photo Copy KTP semua anggota Yayasan/LSM
 Surat Domisili Lembaga dari Kepala Desa Setempat
 (Semua ini dibawa ke Notaris)
 Notaris akan membuat copian Akta untuk persyaratan Pembuatan NPWP (peryaratan sama dengan diatas)
 Pengesahan ke DEPKUMHAM Jakarta (Setahun baru keluar) oleh Notaris,
 Untuk biaya pembuatanb Akta Notaris sekitar Rp. 300.000,-
 Untuk biaya pengurusan ke Jakarta relative tergantung negonya ama Notaris biasanya 2 juta keatas
Catatan :
Tapi selama menunggu pengesahan dari Depkumham, lembaga sudah dianggap legal karena telah memiliki akte Notaris.
Segera untuk melengkapi legalitas lembaga dengan membuat AD/ART lembaga, Formatur Lengkap, Struktur Lembaga, Pengurusan Rekening Lembaga, Stempel Lembaga, dll.
Sedangkan syarat-syarat pendiri yayasana adalah sebagai berikut:
Syarat Pendirian Yayasan :
1. KTP pendiri
2. KTP pengurus/ pembina/ pengawas
3. NPWP calon ketua Yayasan.
4. Surat pernyataan bersedia menjadi pengurus/pembina/pengawas Yayasan
5. Bukti modal/Aset untuk Yayasan
6. Domisili perusahaan Yayasan (setelah akta dibuat)
7. NPWP yayasan (setelah akta dibuat)
Untuk syarat-syarat diatas saya rasa tidak ada masalah. Karena syarat-syarat diatas sifatnya hanya sebagai formalitas. Yang penting adalah bagaimana yayasan ini akan merubah nasib anak-anak jalanan dan para gelandangan.
Karena yayasan ini untuk anak-anak jalanan dan gelandangan maka progam dari yayasan inipun akan berbeda dengan yayasan yang ada. Dibutuhkan orang-orang yang berjiwa sosial tinggi, karena nanti dia akan dihadapkan pada anak-anak yang terbiasa hidup dijalanan. Tentu saja berhadapan dengan mereka tidak sama saat kita berhadapan dengan anak-anak yang biasa tinggal di rumah. Seorang voluntir juga harus tahu bagaimana cara mengajak anak jalanan dan para gelandangan agar mau ditampung dalam yayasan.

Kendala-Kendala Yang Dihadapi
Ini bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, dibutuhkan sebuah semangat yang luarbiasa, kerjasama, dan ketekunan yang tinggi. Tidak hanya itu, tapi dibutuhkan juga modal yang besar baik modal yang berupa materi maupun immateri. Tanpa adanya modal dan juga dukungan dari pihak-pihak terkait maka progam pengembangan yayasan untuk anak jalanan dan gelandangan tidak akan pernah terealisasi.
Dari situlah timbul kendala-kendala,
1. Kurangnya Dana
Untuk mendirikan sebuah yayasan dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Apalagi yayasan yang akan menampung anak-anak jalanan. Yang kita tahu sendiri bahwa anak jalanan masih banyak. Kita ambil contoh, misalnya di kota semarang. Di hampir setiap lampu merah yang besar disana ada anak-anak jalanan. Entah itu yang meminta-minta atau pun yang mengamen.
Belum biaya yang digunakan untuk pemeliharan dan perawatan bangunan. Apalagi kebutuhan untuk penghuni yayasan itu sendiri, yakni anak-anak jalanan dan gelandangan. Pasti akan membutuhkan biaya yang sangat banyak sekali. Solusi kita jalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait dan perusahaan tertentu yang memiliki dana CSR dan juga para muzakki.
2. Kurangnya SDM
Tidak banyak orang yang mau untuk melakukan pekerjaan ini. Apalagi pekerjaan ini tidak dibayar, malah kita yang mengeluarkan uang. Orang yang mengurusi pekerjaan ini juga harus orang yang memiliki kemauan dan jiwa sosial yang tinggi. Alasannya sudah dijelaskan diatas.
Tidak banyak orang yang mau bekerja tanpa dibayar, inilah mungkin kendala yang agak berat. Tapi jika kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh, pasti bisa untuk menemukan para relawan yang siap untuk mengurusi anak-anak jalanan dan para gelandangan.
3. Kurangnya dukungan dari pemerintah dan pihak-pihak yang bersangkutan
Ini bukanlah masalah individu, tapi ini adalah masalah kita bersama. Tapi sayangnya tak semua orang sadar akan hal itu. Bahkan pemerintah sekalipun. Tanpa dukungan dari pihak-pihak diatas maka progam ini pun tidak akan berjalan dengan maksimal. Dibutuhkan banyak peran disini. Terutama peran pemerintah.
4. Sulitnya mengarahkan anak-anak jalanan dan gelandangan
Karena mereka terdiri dari latarbelakang yang berbeda-beda, dengan cara hidup yang bebas. itu menjadi masalah tersendiri bagi kita untuk mengarahkan mereka ke dalam kehidupan yang berbeda, yakni kehidupan di yayasan. Gaya hidup anak jalanan dan gelandangan yang cenderung bebas akan sulit untuk diarahkan. Bahkan ini bisa menjadi kendala yang paling berat. Karena merekalah objek yang akan kita arahkan.

Pembahasan
Sudah banyak kita membahas tentang pengembangan yayasan untuk anak-anak jalanan dan gelandangan. Mulai dari pengenalan masalah, solusi, langkah-langkah pendirian yayasan sampai dengan kendala-kendala yang mungkin dihadapi. Tidak banyak orang yang mau mengulurkan tangannya untuk membantu mengatasi anak jalanan dan gelandangan yang ada di negri ini. Dan ini juga menjadi tugas tambahan bagi kita, untuk mengajak orang-orang yang mampu supaya mereka lebih peduli dengan sesama.
Masalah tentang anak jalanan dan gelandangan ini adalah masalah negara. Bahkan negara menyebutnya sebagai penyimpangan sosial, tak jarang ada juga yang menyebut mereka dengan sampah masyarakat. Sebenarnya pemerintah sudah melakukan tindakan-tindakan preventif, tapi sayangnya kegiatan itu tidak berkelanjutan.
Tidak jarang juga kegiatan razia yang dilakukan petugas satpol PP terlalu memaksa. Harusnya meraka melakukan pendekatan secara personal terhadap para pengemis dan gelandangan. Tidak dengan cara memaksakan kehendak. Akhirnya hal itu berdampak pada segi kejiwaan para pengemis dan gelandangan. Sehingga mereka malah bisa melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
Karena ini adalah masalah negara, berarti ini juga masalah kita bersama, jadi seharusnya masalah ini diselesaikan secara bersama-sama. Bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan lembaga-lembaga sosial terkait. Jika elemen-elemen yang ada bisa nekerja sama dengan baik. Masalah anak jalanan dan gelandangan ini, pasti bisa terselesaikan. Dengan begitu negara indonesia akan terbebas dari para pengemis, anak jalanan dan gelandangan. Tapi mereka tidak diasingkan melainkan dikasih tempat tersendiri dan dikasih rehabillitasi.
Masalahnya adalah dibutuhkan sumber daya manusia yang cukup banyak dengan ketrampilan tertentu sesuai dengan bakat-bakat yang dimilki oleh para gelandangan. Sedangkan tidak banyak orang yang mau bekerja tanpa dibayar.

Pendekatan Yang Digunakan
Pendekatan yang digunakan dalam proses penanggulangan anak jalanan da juga gelandangan adalah tindakan persuasif yang dilakukan secara personal. Yang dimaksud dengan tindakan persuasif adalah sebuah tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah dengan cara mengajak orang yang bersangkutan secara langsung.
Diharapkan dengan tindakan persuasif personal, kita bisa mengajak para anak jalanan dan juga gelandangan untuk tinggal di yayasan guna mendapatkan pelatihan supaya mereka bisa memiliki ketrampilan. Sehingga ketika para anak jalanan dan gelandangan memiliki ketrampilan tertentu, mereka akan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan negara.

Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari semua penjelasan diatas adalah bahwa salah satu cara untuk mengatasi anak jalanan, gelandangan, dan pengemis adalah pengembangan yayasan. Yayasan ini tidak hanya sebagai tempat tinggal tapi juga tempat pelatihan dan pendidikan.
Sedangkan untuk anak jalanan harapannya nanti mereka bisa disekolahkan. Karena masa depan mereka masih panjang, tidak ada yang tahu potensi mereka. Sehingga dengan dimasukkan di sekolah kemampuan, bakat, dan potensi mereka bisa berkembang. Dengan begitu mereka bisa menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa. Siapa yang tahu jika mereka bisa seperti itu. Kita tidak akan pernah tahu. Karena setiap manusia itu memiliki kelebihan.
Berbeda dengan anak jalanan, bagi para gelandangan mereka akan diarahkan untuk bisa berwirausaha. Atau paling tidak mereka punya ketrampilan yang bisa menghasilkan karya. Jadi mereka tidak lagi menggelandang dijalan dan mengganggu orang-orang.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda