MANFAAT TAMBAK SEBAGAI LAHAN PRODUKTIF - Gudang Ilmu

Saturday, November 5, 2011

MANFAAT TAMBAK SEBAGAI LAHAN PRODUKTIF

Selain sebagai tempat budi daya ikan, tambak juga bisa digunakan untuk memproduksi garam. Garam ini diproduksi pasa musim kemarau, saat tambak sudah pada kering. Kita ambil sampel daerah yang masyarakatnya sebagian besar berkecimpung di bidang ini. Karena saya berasal dari pati, maka saya akan mengambil sampel daerah yang ada di pati. Sebut saja nmanya dsa tlogoharum, kecamatan wedarijaksa, kabupaten pati.


Di desa ini banyak ditemukan gudang-gudang yang berisi garam yang masih setengah jadi alias belum dicetak atau dibungkus. Hal ini menunjukkan bahwa desa ini adalah salah satu daeah yang memproduksi garam. Produksi garam inipun adalah salah satu pekerjaan yang cukup beromset. Walaupun harganya murah namun garam yang dihasilka bisa berto-ton. Sehingga omsetnya pun banyak. Namun dibutuhkan tenaga yang keras untuk membuat garam ini. Apalagi yang gudangnya jauh dari tambak. Soalnya pengangkutan garam ini masih menggunakan sepeda. Garam ditaruh ditempat yang namanya “bojok”. Setiap kali pengangkatan mampu mengangkut 2 bojok dengan isi setiap bojoknya sekitar 1 kwintal atau 100 kilogram. Jadi, sepedanya harus dituntun dan tidak bisa dikendarai. Pekerjaan ini butuh keahlian dan tenaga yang banyak. Tidak semua orang bisa melakukannya. Butuh latihan yang rutin untuk bisa mengangkut garam ini.

Inilah kehidupan masyarakat di desa tlogoharum. Sebagian masyarakatnya berkecimpung dibidang pertambakan dan pergaraman. Seperti disinggung didepan tadi bahwa omset dari pekerjaan ini lumayan besar. Meskipun harga garam yang belum dicetak atau dikemas sangat murah sekali. Yakni berkisar antara Rp. 200 sampai Rp. 350, itu semua tergantung dari musim menjualnya. Jika garam ini dijual dimusim penghujan maka harganya pun bisa mahal..

Tapi kebanyakan orang-orang disana lebih suka menjual garamnya ke daerah lain yang harga garamnya lebih mahal. Misalnya di daerah pegunungan, sehingga keuntungan yang didapat pun bisa lebih banyak
Untuk proses pembuatan garam sendiri, sebenarnya membutuhkan waktu yang cukup lama. Ada beberapa proses yang harus dilakukan. Diantaranya adalah sebagai berikut. Pertama, tambak yang akan digunakan membuat garam airnya dikeringkan dulu. tetntu saja waktunya tidak bisa satu dua jam saja, mungkin bisa satu hari atau bahkan lebih, ya tergantung banyak tidaknya air di tambak tersebut. Kedua, setelah tambaknya tanahnya kering kemudian proses selanjutnya adalah menghaluskan tanahnya, tujuan dari penghalusan tanah ini adalah agar air yang nantinya mau dijadikan garam tidak cepat habis karena meresap ke dalam tanah. Penghalusan ini menggunakan alat yang disebut “SLENDER”.

Setelah halus kemudian atau proses yang ketiga adalah mengisi tambak tersebut dengan air laut, proses inipun membutuhkan tenaga yang ekstra apalagi yang tambaknya jauh dari laut. Setelah terisi, kemudian tinggal menunggu air tersebut mengkristal dan berubah menjadi garam. Setelah garam sudah jadi kita tinggal menggaruknya dengan alat yang di namakan “GARUK” dan dikumpulin ditengah. Lalu garam ditaruh di bojok, kemudian diangkut sampai ke gudang yang ada di desa. Tahap paling akhir tidak lain tidak bukan adalah penjualan atau pemasaran. Itulah proses-proses yang harus dilalui untuk membuat garam.

Jadi intinya, tambak ini bisa digunakan sebagai lahan yang produktif. Oleh karena itu desa tlogoiharum inipun bisa disebut sebagai desa yang produktif. Hal ini bisa dilihat dari tingkat ekonomi masyarakat tlogoharum sendiri. Jadi sebagian besar tingkat ekonomi masyarakat tlogoharum adalah menengah ke atas. Ya walaupun masih ada beberapa masyarakatnya yang tingkat ekonominya menengah ke bawah. Tapi itu sedikit sekali

Namun disinilah peran pemerintah atau instansi-instansi sosial yang berkaiatan. Mungkin salah satu hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah dan instansi sosial lainnya adalah dengan pemberian modal kepada masyarakat yang tidak punya tambak, sehinnga dengan pemberian modal ini diharapkan mereka bisa memulai bisnis pertambakan.Untuk system peminjaman modalnya itu terserah dari pemodal dan yang dikasih modal. Apakah sistemnya bagi hasil atau seperti apa, itu tergantung kesepakatan antara keduanya. Hal lain yang bisa dilakukan oleh pemerintah atau instansi sosial lain adalah dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tlogoharum dan sekitarnya. Mulia dari cara memilih bibit untuk budidaya ikan sampai membesarkan dan memanennya. Untuk cara membuat garam saya kira masyarakat tlogoharum dan sekitarnya sudah ahli dalam hal ini.

Jadi, peran pemerintah untuk memajukan bisnis garam ini selain pemberian modal adalah dengan memberikan informasi yang valid tentang kebutuhan pasar, sehingga masyarakat tlogoharum dan sekitarnya bisa menjual garamnya dengan harga yang mahal. Dengan begitu kesejahteraan masyarakat disana akan meningkat.
Mungkin tidak hanya di tlogoharum saja, tetapi didaerah pesisir lainnya juga perlu mendapat perhatian dari pemerintah ataupun instansi sosial lainnya. Tidak lain adalah supaya kesejahteraan bisa merata meliputi seluiruh masyarakat Indonesia. Sehingga angka kemiskinan di Indonesia bisa berkurang.

Sebenarnya usaha tambak inipun tidak hanya budidaya ikan dan membuat garam saja, namun masih ada banyak lagi yang bisa di manfaatkan dari tambak ini. Mosalnya saja membuat “TRASI”. Trasi adalah termasuk bahan-bahan masak yang terbuat dari udang yang masih kecil yang biasa di sebut dengan nama “REBON”. Nah untuk yang satu ini, dikalangan masyarakat tlogoharum masih sedikit yang memproduksinya. Padahal harga trasi ini jauh lebih mahal daripada garam, apalagi kalau dijual di daerah pegunungan harganya bisa lebih mahal. Harga perkilonya berkisar antara 25-35rb, namun hal ini malah jarang dilakukan oleh masyarakat tlogoharum dan sekitarnya.

Nah, disini peran pemerintah sangat dibutuhakn, yakni untuk memberikan pembinaan bagaiaman cara membuat trasi yang benar sehingga rasanya pun enak. Peran instansi sosial juga diperlukan mungkin bisa dengan pemberian modal dengan sistem yang telah disepakati bersama. Jadi, pada intinya sinergitas peran antara pemerintah, instansi-instansi sosial, dan masyarakat sendiri itu sangatlah penting. Dengan begitu maka kesejahteraan untuk masyarakat Indonesia bisa tercapai..

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda