Kuliah
Oleh: Noor Cahyo
Dulu kau hanya harap,
Kini aku bersamamu,
Seperti orang-orang, setiap pagi aku berangkat,
Berjalan…
Menggendong tas bitam, menyusur jalanan,
Seperti tak kenal lelah, peluh keringat
berjatuhan,
Tak peduli dan tak ku hiraukan,
Kuliah…
Begitu orang menyebutmu,
Entah kata darimana?
Entah bahasa serapan apa?
Aku tak tahu, yang aku tahu,
Orang-orang di desaku, menyingkatmu “mikul
uyah”
Oh kuliah…
Banyak orang menginginkanmu,
Banyak orang mengerjarmu,
Tapi itu hanya untuk selembar kertas yang bau,
Meski banyak niat mereka yang suci,
Tapi tidak sedikit niat yang terkotori,
Aku berdo’a untuk mereka yang berjuang,
Dengan usaha dan do’a,
Semoga Tuhan memudahkan jalannya
Menuju “surga”
Oh kuliah…
Bangga bisa mengenalmu,
Tak semua orang seberuntung aku,
Namun aku tahu,
Kau hanya satu jalan, dari seribu jalan
Untuk menggapai masa depan,
Terimakasih…
Kau berikan aku sejuta pengalaman,
Kau kenalkan aku dengan orang-orang pilihan,
Kau ajarkan aku arti kedewasaan,
Tapi maaf…
Kau bukan lagi harapan masa depan.
Bukan kau yang tak menjanjikan,
Tapi aku yang tak bisa bertahan,
Aku lemah,
Tapi biarkan aku terbang bebas,
Mencari duniaku yang lebih indah,
Bersama malaikat menggapai “cahaya Ilah”
“semarang, 2012”
Apakah Nilai Apakah Bernilai
Oleh: Noor Cahyo
Nilai…
Engkau hanya paduan
angka dan huruf,
Diatas selembar kertas,
Tak lebih.
Kenapa aku harus
mengejar dan mencarimu?
Oh nilai…
Tidakkah ada yang lebih tinggi darimu?
Sesuatu yang tak terhitung dan tak bernilai,
Ada orang bilang,
Yang penting nilai,
Ah , betapa naifnya pikiran itu,
Sekarang,
Manusia menghargai manusia dengan nilai,
Apakah tak ada cara lagi menilai
Tanpa menggunakan nilai…???
Ah, apakah manusia hanya dilihat dari nilai?
Bukankah ada yang sesuatu yang tak ternilai
Di dalam diri manusia?
Nilai…
Apakah kau benar-benar bernilai…???
Ah bagiku tidak,
Nyatanya kau bisa dibeli,
Nyatanya kau bisa diakali,
Oh nilai…
Sampai kapan orang-orang akan terus mencari?
Padahal,
Untuk tahu bahwa kau tidak berniali,
Aku tidak harus punya nilai,
Itu artinya kau tidak bernilai, “Nilai”.