Macam macam sensor - Gudang Ilmu

Monday, February 1, 2016

Macam macam sensor

Sensor
Ditulis Oleh: Magister Pengelana
@Magister Pengelana



Beberapa rangkaian elektronika ada yang membutuhkan sensor agar dapat bekerja. Misalnya rangkaiann robot line follower, perlu menggunakan sensor infrared agar robot dapat berjalan mengikuti garis. Atau rangkaian detector suhu, membutuhkan sensor thermal agar bisa bekerja, dan lain sebagainya. Sensor adalah adalah alat elektronika yang digunakan untuk merubah sinyal/besaran dari lingkungan menjadi sinyal listrik. Sensor selalu berhubungan dengan lingkungan. Oleh sebab itu sensor bisa digunakan untuk mengatur keadaan lingkungan. Misalnya Air Conditioning (AC) yang bisa digunakan untuk mengatur suhu ruangan. Lampu jalan, yang menyala otomatis ketika keadaan gelap, dan lain sebagainya.

Macam-macam sensor:
1. Sensor Mekanik
Sensor mekanik adalah sensor yang berfungsi mengubah besaran mekanik menjadi sinyal listrik. Perubahan pada sensor mekanik tergantung dari jenis sensor, ada yang berubah karena gaya, torsi, jarak, linier mapun rotasi. Kegunana sensor ini bermacam-macam, antara lain, untuk mengukur kecepatan, percepatan, torsi, gaya, panjang gelombang akusitik dan tekanan. Yang termasuk sensor mekanik adalah potensiometer dan strain-gauge.

a. Potensiometer
Seperti yang kita ketahui, potensio sering digunakan untuk mengatur volume dan nada dalam rangkaian audio amplifier. Besar kecil volume tergantung perubahan pergerseran potensio. Jadi dengan ini dapat dikatakan bahwa potensio termasuk sensor mekanik yang digunakan untuk mengukur besarnya pergeseran. Potensio memiliki 3 kaki, jika 3 kaki digunakan potensio berfungsi sebagai divider atau pembagi tegangan. Sedangkan jika hanya 2 kaki, potensio berfungsi sebagai hambatan geser.

b. Strain-Gauge
Strain gauge adalah sensor mekanik yang digunakan untuk mengukur tegangan atau regangan. Output dari strain gauge adalah perubahan hambatan yang kemudian dikondisikan oleh divider atau jembatan whaetstone. Cara menggunakannya adalah dengan cara menempelkannya pada bagian benda yang akan diukur tegangan atau regangannya.


2. Sensor Suhu (Thermal)

Seperti namanya sensor ini digunakan untuk mendeteksi suhu atau temperature. Besaran suhu yang diterima kemudian diubah menjadi sinyal listrik. Yang termasuk ke dalam sensor suhu, antara lain, thermocouple, thermistor, RTD, IC LM 35.

a. Thermocouple
Thermocouple digunakan untuk merubah suhu menjadi tegangan listrik. Thermocouple terbuat dari 2 jenis bahan logam yang berbeda. Semakin panas maka akan semakin besar tegangan lsitriknya dan semakin dingin, maka akan semakin kecil tegangan listrik yang dikeluarkan oleh thermocouple. Jenisnya macam-macam, tergantung jenis bahan yang digunakan.

b. Thermistor
Thermistor adalah salah satu sensor suhu yang berfungsi sebagai pembatas/saklar suhu. Thermistor biasa dipakai pada alat-alat pemanas, seperti dispenser, setrika, heater, dan lain sebagainya. Listrik yang dialirkan pada kawat filamen akan menimbulkan panas. Sebagai contoh pada dispenser yang digunakan untuk memanaskan air. Untuk menjaga agar panas yang dihasilkan tidak berlebih, maka perlu adanya saklar suhu thermistor. Thermistor memiliki bermacam-macam ukuran, misalnya dibadannya tertulis angka 98, berarti suhu yang akan melewati thermistor ini tidak akan melebihi 980C atau jika melebihi maka secara otomatis akan memutus arus. Inilah pentingnya thermistor.

c. IC LM 35
IC LM 35 banyak digunakan di dalam rangkaian elektronika karena memang lebih praktis. IC LM 35 berfungsi untuk merubah suhu menjadi tegangan listrik, seperti pada thermocouple. IC ini memilki 3 pin/kaki, Vcc, Vout, dan ground. Berikut ini adalah spesifikasi IC LM 35;
Sensitivitas suhu linier sebesar 10 milivolt/oC
Jangkauan maksimal suhu yang dapat diukur diantara -55 hingga 1500 C.
Daerah kerja tegangan antara 4 hingga 30 volt.
Arus kurang dari 60 mA.
Ketidaklinieran ± ¼ 0C.

3. Sensor Cahaya
Sensor cahaya adalah suatu alat elektronik yang bisa mengubah besaran cahaya menjadi sinyal listrik. Besarnya listrik dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterima oleh sensor. Semakin terang cahaya, maka tegangan listrik yang dihasilkan semakin besar. Begitu juga sebaliknya, semakin redup cahaya maka semakin kecil tegangan listrik yang dihasilkan. Fungsi sensor cahaya bermacam-macam, antara lain untuk mengukur intensitas cahaya, warna, dan deteksi objek. Yang termasuk dalam sensor cahaya adalah fotodioda, LDR, dan fototransistor.

a. Fototransistor 
Fototransistor dapat mengubah cahaya menjadi energi listrik. Oleh sebab itu fototransistor termasuk detector optic. Fototransistor memiliki kelebihan dibandingkan dengan sensor cahaya yang lain, selain dapat mengubah cahaya menjadi listrik fototransistor juga bisa menguatkannya hanya dengan komponen tunggal. Seperti komponen aktif fototransistor terbuat dari bahan silicon dan germanium. Seperti halnya transistor foto transistor juga memiliki jenis NPN and PNP.
Berikut ini beberapa karakteristik fototransistor;
Bekerja pada daerah gelombang infrared jarak dekat
Arus keluar bisa dikuatkan 100 sampai 1500 kali.
Respon waktu cukup cepat
Memilki karakteristik seperti transistor, kecuali bagian basis yang digantikan dengan cahaya. Semakin besar cahaya semakin arus.
Dapat digunakan pada bandwith yang cukup lebar.
                                                                       
b. LDR 
Sebagian sudah kita bahas pada bab resistor variable. Secara prinsip kerja LDR bisa juga digolongkan ke dalam sensor cahaya, karena dapat merubah cahaya menjadi hambatan listrik/resistensi. LDR memilki 2 pin yang bisa dipasang secara bolak-balik. Semakin besar intensitas cahaya, maka semakin kecil hambatan listriknya. Begitu sebaliknya, semakin redup cahaya hambatan listrik LDR semakin besar.

c. Fotodioda 
Pada bab dioda sudah kita bahas sekilas tentang fotodioda. Namun secara prinsip kerja fotodioda dapat digolongkan ke dalam sensor cahaya. Fotodioda memilki 2 pin, kaki yang panjang adalah kutub positif, sedangkan yang pendek adalah kutub negatif. Fotodioda berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya yang kemudian diubah menjadi arus listrik. Semakin terang cahaya, semakin arus keluaran fotodioda. Begitu sebaliknya, semakin redup cahaya arus keluaran semakin kecil. Pemasangan pada rangkaian elektronika berkebalikan dengan LED. Jika LED kaki positif mendapat arus positif, maka pada fotodioda kaki positif mendapat arus negatif.

Bagi yang ingin mendownload versi .doc silahkan klik link download dibawah ini
TAPI SEBELUM DOWNLOAD, MONGGO DI SHARE DULU YA...!!!! MATUR SUWUN

Download



Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda