Sejak Harry Markowitz (1952) mengemukakan teori portofolio modern, risiko investasi dapat diperkecil melalui pembentukan portofolio yang efisien, sehingga risikonya lebih rendah daripada risiko masing-masing instrumen investasi yang membentuk portofolio tersebut. Teori portofolio menekankan pada usaha untuk mencari kombinasi Investasi Optimal yang memberikan tingkat keuntungan atau rates of return maksimal pada suatu tingkat resiko tertentu. Tingkat keuntungan yang diharapkan atas suatu portofolio adalah merupakan rata-rata tertimbang tingkat keuntungan dari berbagai asset keuangan dalam portofolio (Ramadhan et al., 2020).
Portofolio adalah gabungan dari berbagai instrument investasi baik yang berbentuk tanpa disengaja atau memang diputuskan melalui perencanaan yang didukung dengan perhitungan dan pertimbangan rasional untuk memaksimumkan risiko investasi Sulisistiyowati (2017) dalam (Mulyati & Murni, 2018). Sedangkan menurut Zubir (2011) dalam Salim (2019) bahwa yang dimaksud dengan portofolio saham adalah investasi yang terdiri dari beberapa saham perusahaan yang berbeda dengan harapan bila ada salah satu saham yang menurun sementara yang lain meningkat, maka investasi tersebut tidak mangalami kerugian. Selain itu kolerasi antara return satu saham dengan saham lain juga akan memperkecil varians return potofolio tersebut (Salim, 2019).
B. RUMUS PORTOFOLIO SAHAM
Contoh perhitungan diambil dari hasil penelitain Yuniarti (2010) yang berjudul “Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham Perbankan Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal”. Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan yaitu sebagai berikut:
1. Menghitung ERBi
Keterangan:
ERBi = Excess Return to Beta sekuritas ke- i ,
E(Ri) = Return ekspektasi berdasarkan model indeks tunggal bagi sekuritas ke- i
RBR = Return aktiva bebas resiko,
βi = Beta sekuritas ke-i.
2. Menghitung Ri
(Pt - Pt-1) + D
Dimana : Ri = Pt-1
Keterangan :
Ri = Tingkat return saham i
Pt = Indeks harga saham individu akhir periode
Pt-1 = Indeks harga saham individual awal periode
D = Dividen saham yang diterima pada saham i
3. Menghitung βi
Keterangan :
βi = Beta sekuritas ke-i,
Rit = Return sekuritas ke-i dan periode ke-t,
RMt = Return indeks pasar ke-i dan periode ke-t.
4. Mengitung Ai, βi dan Ci
Dimana :
σ ei 2 = Varian dari kesalahan residu atau residual error saham ke-i yang juga merupakan resiko unik atau resiko tidak sistematik.
Ci adalah nilai C untuk saham ke- i yang dihi- tung dari akumulasi nilai-nilai A1 sampai Aj dan nilai- nilai B1 sampai Bj. (3) Besarnya Cut off Point (C*) ada lah nilai Ci dimana nilai ERB terakhir kali masih lebih besar dari nilai Ci; (5) Saham-saham yang membentuk portofolio optimal adalah saham-saham yang mempunyai excess return to beta (ERB) lebih besar atau sama dengan nilai ERB dititik C*. Saham-saham yang mempunyai nilai ERB lebih kecil dengan ERB pada titik C* tidak diikutsertakan dalam pembentukan por- tofolio optimal.
C. MENYUSUN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL
Peringkat saham disusun berdasarkan pering- kat ERB yang dimiliki mulai dari yang tertinggi ke terendah, hal itu menunjukkan peringkat keinginan untuk memilih saham yang akan dimasukkan dalam portofolio.
Tabel 1 Tingkat Keuntungan Pasar dan Varian Tingkat Keuntungan Portofolio Pasar Saham Perbankan
Tabel 2 Return Saham, Beta, Systematic Risk dan Unsystematic Risk
Tabel 3 Perhitungan Excess Return to Beta
Tabel 4 Perhitungan Cut Off Rate
Tabel 5 Pembentukan Portofolio Optimal dengan Model Indeks Tunggal
D. KESIMPULAN
Portofolio merupakan penanaman investasi pada lebih dari satu saham, dalam pembentukan portofolio ini harus dicari kombinasi saham mana yang optimal. Kunci dari pemilihan portofolio investasi yang optimal adalah bagaimana kemampuan investor melakukan diversifikasi investasi dalam mengukur tingkat risiko dan tingkat keuntungan yang diterimanya sebagai konsekuensi keputusan pemilihan portofolio investasi tersebut. Jika seorang investor ingin membentuk portofolio maka investor harus benar-benar dapat membaca dan mencermati pasar yang ada secara tepat.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan kombinasi portofolio yang paling optimal adalah terletak pada kombinasi portofolio saham-saham BBRI yang diinvestasikan sebesar 58,15%, ham BBCA diinvestasikan sebesar 23,72% dan saham BBNI sebesar 18,13%.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyati, S., & Murni, A. (2018). Analisis Investasi Dan Penentuan Portofolio Saham Optimal Dengan Metode Indeks Tunggal (Studi Empiris Pada Idx 30 Yang Terdaftar Di Di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus 2017-Januari 2018). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 6(2), 129. https://doi.org/10.29103/jak.v6i2.1831
Ramadhan, M., Suharti, T., & Nurhayati, I. (2020). Diversifikasi Saham Dalam Pembentukan Portofolio Untuk Meminimumkan Risiko. Manager : Jurnal Ilmu Manajemen, 3(4), 450. https://doi.org/10.32832/manager.v3i4.3914
Salim, D. F. (2019). Perancangan Portofolio Optimal Dengan Mengunakan Return On Assets, Return On Equity Dan Economic Value Added Pada Indeks Jakarta Ismaic Index Periode 2014-2018. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 7(1), 43–54. https://doi.org/10.17509/jrak.v7i1.15470
Yuniarti, S. (2010). Pembentukan Portofolio Optimal Saham – Saham Perbankan Dengan Menggunakan. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 14(3), 459–466.