BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Pada awalnya manusia untuk memenuhi kebutuhan melakukan proses barter, pada perkembangannya dilakukan dengan perdagangan menggunakan uang. Ketika proses perdagangan sudah dilakukan para produsen berlomba lomba untuk menghasilkan produk yang lebih unggul dibandingkan produsen lain agar jumlah penjualan meningkat. Ketika perdagangan dunia makin berkembang dan terbentuknya bebas maka persaingan antar produsen makin meningkat, produsen yang ikut serta dalam perdagangan bebas ini bukan hanya pedagang lokal di suatu negara saja namun produsen yang berasal dari berbagai negara ikut bersaing memasarkan produknya.
Dengan adanya perkembangan perdagangan yang pesat dibantu
dengan perkembangan ilmu dan teknologi, para produsen berlomba-lomba untuk
menghasilkan produk yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
pasar. Dengan menggunakan inovasi maka dapat menjaring konsumen baru karena
timbulnya kebutuhan baru yang sebelumnya belum ada. Hal tersebut dapat terjadi
karena ketika produk baru diluncurkan ke pasar, maka sebuah pasar baru akan
tercipta. Sebuah produk baru yang ada di pasar, akan membutuhkan tambahan
komponen yang sebelumnya tidak diperlukan sehingga timbul kebutuhan akan industri
baru yang dapat memenuhi komponen baru yang sebelumnya belum ada tersebut. Situasi
tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap kebijakan organisasi dan pengembangan
teknologi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat
dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian inovasi
produk?
2.
Apa saja tipe inovasi Produk?
3.
Bagaimana
tahapan inovasi
produk?
4.
Bagaimana strategi pengembangan produk?
1.3 Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1.
Untuk mengtahui apa itu inovasi produk?
2.
Untuk mengetahui tipe inovasi Produk?
3.
Untuk mengetahui tahapan inovasi produk?
4.
Untuk mengetahui strategi pengembangan produk?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Inovasi Produk
Prajogo
(2016) dalam Dari
& Isfianadewi (2020) mengemukakan inovasi sebagai sebuah
konsep multi dimensi yang terdiri dari berbagai jenis. Produk inovasi
didefinisikan sebagai pengembangan atau penggunaan komponen baru, fitur dan
teknologi untuk menghasilkan produk baru, proses inovasi didefinisikan sebagai
perbaikan proses produksi, teknologi yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu
produk, (Dari
& Isfianadewi, 2020). Lukas & Ferrell (2000) dalam Dari & Isfianadewi (2020) inovasi produk sebagai proses memperkenalkan teknologi
baru untuk digunakan, hasil dari proses ini adalah pengenalan produk atau jasa
baru yang dapat dijadikan sebagai alat untuk memperoleh keuntungan bagi
proses.
Inovasi produk
menjadi salah satu strategi agar keberadaan suatu usaha memiliki dasar yang
cukup untuk mengoptimalkan potensi daya saing. Selain itu, pengembangan inovasi
produk yang dilakukan secara terencana dan terprogram diharapkan dapat
meningkatkan nilai ekonomis untuk mensejahterakan pelaku usaha, (Nurranto
et al., 2019).
2.2
Tipe Inovasi Produk
Menurut Kotler dan Bes (2004:31)
dalam (Winarso et al., 2019) pendekatan mengenai
pengembangan produk baru yang didasarkan pada asumsi pasar tetap, yaitu:
1.
Inovasi berbasis
modulasi
Inovasi berbasis modulasi melibatkan pengubahan
suatu karakteristik dasar dari produk atau jasa, dengan menaikan atau menurunkan
karakteristik tersebut. Contoh inovasi yang didasarkan pada modulasi misalnya
jus dengan rendah gula, lebih banyak buah, bukan dari konsentrat, dengan
vitamin, tanpa bahan aditif.
2.
Inovasi berbasis
ukuran
Inovasi berbasis ukuran adalah peluncuran produk
baru ke pasar tanpa mengubah apapun keculi volumenya. Contohnya keripik kentang
dengan kantong 5 ons, 12 ons, 20 ons, pak yang terdiri dari beberapa kantong
besar untuk konsumsi keluarga dan sebagainya.
3.
Inovasi berbasis
kemasan
Cara sebuah produk dikemas dapat mengubah presepsi
konsumen mengenai manfaat, fungsi, atau alasan konsumsi dari produk atau jasa.
Contohnya Nestle memasarkan coklat dengan berbagai tipe kotak, meskipun rasa
dan bentuk coklat selalu sama.
4.
Inovasi berbasis
desain
Inovasi berbasis desain adalah inovasi dimana
produk, container, atau kemasan dan ukuran yang dijual sama, tetapi desain atau
tampilannya dimodifikasi. Contohnya sebuah produsen mobil akan meluncurkan
produk yang sama dengan desain eksterior yang berbeda.
5.
Inovasi berbasis
pengembangan bahan komplementer
Inovasi berbasis komplemen melibatkan penambahan
bahan-bahan komplementer atau layanan tambahan atas produk atau jasa dasar,
contohnya biscuit yang ditaburi gula, dengan coklat susu, dengan coklat putih,
dan lain-lain.
6.
Inovasi berbasis
pengurangan upaya
Inovasi berbasis pengurangan upaya tidak merubah
produk atau jasa, tetapi menaikan ukuran dari pasar. Inovasi semacam ini
menaikkan nilai dengan menurunkan penyebut, bukan menaikkan pembilang.
2.3
Tahapan Inovasi Produk
Menurut Kotler (2005) dalam (Jonathan, 2018), terdapat 8 langkah penting dalam pengembangan produk, yaitu sebagai
berikut:
1. Pemunculan gagasan (idea generation)
Pemunculan gagasan baru harus sesuai dengan jenis usaha perusahaan dan
konsumen sebagai salah satu sumber yang paling logis untuk mencari
gagasan-gagasan produk baru.
2. Penyaringan gagasan (idea screening)
Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan dengan mencari dan
menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.
3. Pengembangan dan pengujian konsep (concept
development and testing)
Suatu gagasan produk adalah gagasan bagi kemungkinan produk yang oleh
perusahaan dianggap bisa ditawarkan ke pasar. Suatu konsep produk adalah versi
terinci dari ide yang diungkapkan dalam istilah konsumen yang punya arti.
4. Pengembangan strategi pemasaran (marketing
strategy development)
Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk memperkenalkan
produk ke pasar. Bagian pertama menjelaskan ukuran, struktur, dan tingkah laku
pasar sasaran, penempatan produk yang telah direncanakan, penjualan, bagian
pasar, serta sasaran keuntungan yang hendak dicari pada beberapa tahun pertama.
Bagian kedua dari pernyataan strategi pemasaran menguraikan harga produk yang
direncanakan, strategi distribusi, dan biaya pemasaran selama tahun pertama.
Bagian ketiga menjelaskan penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta
sasaran keuntungan dan strategi bauran pemasaran selama ini.
5. Analisis usaha (business analysis)
Manajemen harus menilai penjualan, biaya, dan perkiraan laba untuk
menentukan apakah mereka telah memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah memenuhi,
produk bisa bergerak maju ke langkah pengembangan produk.
6. Pengembangan produk (product development)
Bagian riset dan pengembangan membuat satu atau beberapa versi bentuk fisik
dari konsep produk agar bisa menemukan sebuah prototipe yang memenuhi konsep
produk dan dapat diproduksi dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.
7. Pengujian pasar (market testing)
Pengujian pasar ialah keadaan dimana produk dan program pemasaran
diperkenalkan kepada kalangan konsumen yang lebih otentik untuk mengetahui
bagaimana konsumen dan penyalur mengelola, memakai, dan membeli-ulang produk
itu dan seberapa luas pasarnya.
8. Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi
peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar. Dalam melemparkan
suatu produk, perusahaan harus memutuskan: kapan, dimana, pada siapa, dan
bagaimana.
2.4 Strategi Pengembangan
Produk
Cooper & Kleinschmidt (1990) dalam (Muchtadin, 2021) menjelaskan bahwa pengembangan produk baru atau inovasi produk
sangat penting bagi sebuah perusahaan. Karena teknologi yang semakin maju,
peningkatan kompetisi global, dan kebutuhan pasar yang semakin dinamis,
perusahaan harus mampu berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar, (Muchtadin, 2021).
Edgar P. Hibbert (1999) dalam (Nurranto et al., 2019) menentukan strategi dan pengembangan produk dapat dilakukan dengan pendekatan manajemen desain. Manajemen
desain membagi 3 konsep dalam menentukan strategi produk. Pertama, desain industri, terdiri dari pengetahuan estetis,
latar belakang sosial dan budaya, hubungan lingkungan, persyaratan egronomis,
wawasan aspek pemasaran dan produksi serta tren visual. Kedua,
pemasaran, terdiri dari pamahaman riset pasar, analisis pasar, ekonomi, sistem
distribusi dan promosi. Ketiga, produksi, menguraikan tentang riset
teknis, analisis teknis, target ekonomis, metode produksi dan riset ergonomis.
Kahn dkk. (2006) dalam (Winarso et al., 2019) menggambarkan pelaksanaan inovasi produk
terbaik dalam enam area, yaitu strategi, manajemen portofolio, proses, riset
pasar, orang, serta evaluasi matriks dan kinerja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil
pembahasan maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1.
Inovasi produk
merupakan perbaikan proses produksi, teknologi yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk Inovasi produk menjadi
salah satu strategi agar keberadaan suatu usaha memiliki dasar yang cukup untuk
mengoptimalkan potensi daya saing.
2.
Terdapat 6 tipe
Inovasi produk meliputi; inovasi berbasis modulasi, Inovasi berbasis ukuran,
Inovasi berbasis kemasan, Inovasi berbasis desain, Inovasi berbasis,
pengembangan bahan komplementer, Inovasi berbasis pengurangan upaya
3.
Terdapat 8 tahapan
inovasi produk, yaitu: Pemunculan gagasan, Penyaringan gagasan, Pengembangan
dan pengujian konsep, Pengembangan strategi pemasaran,
Analisis usaha, Pengembangan produk, Pengujian
pasar, dan Komersialisasi
4.
Banyak macam strategi
inovasi produk, diantara dari kahn, dkk. (2006) ada enam area, yaitu strategi,
manajemen portofolio, proses, riset pasar, orang, serta evaluasi matriks dan
kinerja. Dari Edgar P. Hibbert (1999) ada tiga strategi yaitu (1) desain
industri, (2) pemasaran dan (3) produksi.
3.2 Saran
Bagi para
pembisnis indonesia hendaknya dapat membuat inovasi yang dapat menarik
minat konsumen, agar
produk kita dapat bersaing dengan produk impor, kita harus sering melakukan
evaluasi dan mengembangkan inovasi baru sehingga produk yang kita buat tidak monoton dan
membosankan
.
DAFTAR PUSTAKA
Dari, W., & Isfianadewi, D. (2020). Product Innovation Strategy and Dynamic Environment Against the Improvement of Company Performance at MSME in Kulon Progo. Jurnal Manajemen Bisnis, 11(2). https://doi.org/10.18196/mb.11294
Muchtadin,
R. E. (2021). ANALISIS PENGEMBANGAN PRODUK INOVASI TERHADAP COMPETITIVE
ADVANTAGE Reza. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(5),
2541–0849.
Nurranto,
H., Kurniadi, F., & Gayatri, A. M. (2019). Tingkat Inovasi sebagai Strategi
Pengembangan Produk Usaha Kecil Menengah di Desa Kebonharjo. Sosio E-Kons,
11(1), 1. https://doi.org/10.30998/sosioekons.v11i1.3068
Winarso,
W., Istianingsih, Untari, D. T., Husadha, C., Prasetyo, E. T., & Mukti, A.
H. (2019). Inovasi Produk Sebagai Salah Satu Unsur Meningkatkan Competitive
Advantage Bagi Umkm Di Kota Bekasi Pengabdian. In Pengabdian Masyarakat Yang
Tidak Dipublikasikan. Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya.