Contoh Proposal Bisnis Usaha Kebab Turki - Gudang Ilmu

Thursday, February 17, 2022

Contoh Proposal Bisnis Usaha Kebab Turki


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membuka usaha tidak hanya dibutuhkan modal dan kemauan kuat, namun juga butuh persiapan matang dan analisa mendalam tentang bagaimana prospek serta kelayakan usaha tersebut. Sebelum kita mulai membuka usaha ada baiknya bisnis kita pikirkan jauh-jauh hari, sehingga kita punya banyak waktu untuk mempersiapkan dan merancang bagaimana usaha kita nanti. Namun yang paling penting dari itu semua adalah action atau aksi nyata kita dalam membuka bisnis. Jadi tidak hanya sekedar hitung-hitungan hitam diatas putih, dimana secara hitung-hitungan semua usaha pasti menguntungkan. Tapi lebih dari itu, sejauh mana kemauan dan keberanian kita dalam merealisasikan rancangan bisnis (bisnis plan) yang sudah disusun.

Membuka usaha bukan hal yang mudah, terutama bagi anak-anak muda sebab banyak anak muda yang hanya berpikir bagaimana cara menghabiskan dan menikmati masa mudanya, jarang sekali yang berpikir tentang bagaimana memanfaatkan waktunya untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang produktif dan berguna. Salah satunya yaitu dengan membuka usaha sendiri. Mungkin banyak di luar disana anak-anak muda yang mempunyai ide-ide bisnis, namun masalahnya sedikit sekali yang take action atau benar-benar merealisasikan ide bisnisnya. Dengan alasan kurang modal, takut gagal, dan lain sebagainya.

Tidak ada usaha yang tiba-tiba langsung tumbuh besar dan terkenal. Semua bisnis besar yang kita kenal sekarang selalu dimulai dari hal-hal kecil. Sebagai contoh, PT. Garuda food, dulu sebelum menjadi besar seperti sekarang, pemilik PT. Garuda Food hanyalah tukang penjual kacang, ia berkeliling dari satu desa ke desa lain untuk menjual kacangnya. Namun siapa yang menyangka jika Perusahaan yang iklannya banyak kita lihat di TV, berawal dari jualan kacang keliling.

Oleh karena itu, tidak masalah jika mulai membuka usaha dengan skala yang kecil terlebih dulu. Karena usaha kecil-kecilan tersebut dapat menjadi peluang usaha yang besar apabila dikelola dan di manajemen dengan baik. Contoh lain usaha kecil yang dulu dianggap remeh oleh orang-orang dan sekarang menjadi salah satu jaringan waralaba terbesar di Indonesia adalah Kebab Turki Baba Rafi. Perusahaan kebab ini awalnya didirikan pada tahun 2005 di Surabaya .Sekitar tahun 2010-an kantor pusatnya dipindahkan ke Jakarta. Sekarang Kebab Turki Baba Rafi memiliki lebih dari 1000 outlet di Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Sejarah Pada tahun 2005, outlet miliknya telah menerapkan sistem waralaba hingga sekarang. Tak hanya di Indonesia, outlet Kebab Turki Baba Rafi pun juga dibuka di Malaysia dan Filipina. Bahkan, Kebab Turki Baba Rafi telah mendapatkan penghargaan di kancah nasional dan internasional.

Kebab adalah makanan khas Timur Tengah yang dibuat dari daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui mayonaise, lalu digulung dengan tortila. Sebenarnya, kebab banyak beredar di Qatar dan negara Timur Tengah lainnya. Di Indonesia makanan ini juga sudah banyak kita jumpai tidak hanya di perkotaan tapi juga di pedesaan. Namun harga kebab yang dijual disini tergolong cukup mahal untuk sebuah jajanan, yaitu sekitar lima belas ribu keatas membuat orang-orang dengan kondisi uang pas-pasan menjadi eman-eman kalau digunakan untuk membeli kebab, lebih baik dibelikan gorengan bisa dapat banyak dan kenyang lagi. Oleh karena itu masih ada banyak peluang yang bisa kita masuki dalam jualan kebab ini. Seperti membuat kebab dengan harga yang lebih ramah dikantong namun dengan rasa yang sama. Berdasarkan contoh-contoh usaha dan uraian yang sudah di jelaskan diatas, maka penulis berencana untuk membuka usaha yaitu “Outlet Kebab Turki”.

B. Tujuan
1. Untuk mempermudah dalam pengembangan usaha dan memudahkan konsumen mencari jajanan di waktu sore hari.
2. Memanfaatkan untuk menyalurkan hobi bahkan menjadikan media kreasi melalui aneka ragam makanan yang berbahan singkong agar berkembang menjadi suatu keuntungan dalam berbisnis.
3. Memberikan ide – ide kreatif dalam mengembangkan usaha dengan kreativitas terutama dalam pembuatan aksesoris.
4. Sebagai modal dasar untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan
5. Sebagai wacana untuk memulai sebuah langkah dalam mengatasi minimnya lapangan kerja saat ini.

BAB II
ASPEK PEMASARAN

C. Profil Konsumen
Hidangan yang satu ini sangat disukai oleh masyarakat Indonesia dengan menambahkan beragam rasa yang memiliki ciri khas rasa Indonesia. Daging kebab asli Turki umumnya dibuat dengan menggunakan daging kambing, namun di Indonesia kebab Turki dibuat dengan menggunakan daging ayam. Kebab di Indonesia mudah sekali ditemukan baik di kios-kios pinggir jalan maupun di pusat perbelanjaan.

Adapun konsumen dari kebab ini lebih kebanyakan merupakan kalangan remaja sampai dewasa. Sebab rasa kebab yang pedas terkadang membuat anak kecil kurang suka. Sedangkan untuk orang tua biasanya tidak suka dengan rasa soas mayones yang ada dikebab. Jadi sasaran utama konsumen outlet kebab turki ini adalah kalangan remaja sampai dewasa, namun bukan berarti tidak menerima konsumen anak-anak dan orang tua. Secara umum kebab bisa dinikmati siapa saja dengan sedikit modifikasi bahan agar sesuai dengan lidah orang Indonesia. Intinya Siapapun dapat mengkonsumsi jajanan ini karena aman, apalagi buat teman ngobrol bersama teman maupun keluarga.

D. Potensi dan Segmentasi Konsumen
Tentu saja sesuai dengan tema jajanan sore, Kebab Turki menggunakan bahan menggunakan daging kambing, namun di Indonesia bahan kebab dibuat dengan menggunakan daging sapi atau ayam yang dibalut oleh roti tortila berwarna putih/hitam dan ditambahkan dengan sayur-sayuran seperti selada, tomat, bawang bombay, dan jika suka bisa diberikan mayonais, saus tomat, saus sambal, ataupun keju. Jajanan ini merupakan diversifikasi produk dari produk jenis burger, namun memiliki nilai lebih dari segi rasa.

Masih banyak potensi atau variasi yang dapat dikembangkan dari kebab turki ini, mulai dari isian, saus, bentuk, dan juga rasa. Sehingga dengan beberapa variasi kita bisa membuat segmentasi pasar, seperti kebab khusus anak-anak, kebab khusus orang tua, kebab mini untuk yang low budget, dan masih banyak lagi. Dengan adanya segmentasi pasar yang jelas kita dapat menentukan dimana lokasi, harga dan varian kebab apa yang akan kita jual. Jadi, kita tidak perlu takut untuk bersaing dengan penjual kebab yang lain.

E. Pesaing dan Peluang Pasar
Persaingan bisnis kebab ini terbilang sudah cukup banyak, namun dengan perencanaan dan perhitungan yang baik kita tidak perlu takut dengan adanya pesaing, justru kita sebagai pendatang baru yang terkadang membuat para pesaing lain menjadi khawatir. Dengan adanya pesaing kita akan semakin termotivasi dan berusaha lebih giat lagi untuk mengembangkan produk supaya memiliki nilai jual lebih dibandingkan dengan produk yang sudah ada. Untuk itu kita akan memanfaatkan media sosial seperti facebook dan Instagram sebagai media promosi dan pemasaran agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan agar mampu bersaing dengan baik yaitu sebagai berikut :

1. Hal terpenting dalam bisnis ini yaitu kita harus memperhatikan hal dalam mempromosikan produk yang akan dijual,
2. Mengutamakan kualitas produk yang dijual,
3. Meyakinkan konsumen terhadap produk yang dijual,
4. Melakukan pelayanan dengan ramah agar dapat menciptakan kenyamanan pada konsumen.

Selain mencari cara supaya dapat bersaing, perlu dilakukan juga analisis peluang usaha. Berikut adalah beberapa peluang yang bisa dalam usaha kebab ini:
1. Masih ada banyak kemungkinan kebab untuk dikembangkan dan di buat variasi baru, mulai bahan, rasa, bentuk, isian, dan cara pengolahan.
2. Adanya segmentasi pasar yang luas yang masih dapat dimasuki.
3. Adanya link atau koneksi dengan seseorang yang sudah berpengalaman dalam membuat dan berjualan kebab.
4. Lokasi yang strategis yaitu dekat dengan alun-alun desa dan kecamatan serta pabrik.

F. Metode Promosi Yang Digunakan
1. Promosi mulut ke mulut
Kita pasti mengenal istilah berjualan dari pintu ke pintu (Door to Door) dan dari mulut ke mulut (words of mouth). Strategi penjualan tradisional seperti ini ternyata memang masih tetap efektif hingga sekarang, apalagi memanfaatkan kalangan wanita, yang notabenenya wanita lebih banyak bergosip.

2. Promosi Online
Sekarang banyak orang yang sudah mempunyai akun facebook ataupun Instagram termasuk emak-emak. Media sosial ini bisa kita manfaatkan sebagai tempat untuk promosi gratis namun cukup efektif. Apalagi kalau foto makanan yang kita upload terlihat enak dan meyakinkan kemungkinan akan banyak orang yang tertarik untuk membelinya. Sebab belanja online sudah menjadi budaya masyarakat kita saat ini, tinggal pesan lewat HP barang diantar sampai rumah, tidak perlu repot-repot keluar apalagi kalau ongkos kirimnya gratis.

G. Target Pemasaran
Target pasar outlet kebab turki ini secara umum adalah semua kalangan, sedangkan secara khusus sasaran utama kita yaitu kalangan anak muda sampai orang dewasa. Dimana pada usia-usia tersebut orang lebih suka jajan makanan diluar dibandingkan dengan orang tua atau anak-anak.

BAB III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

A. Jenis dan Karakteristik Produk
Kebab adalah salah satu makanan khas dari Timur Tengah yang terdiri dari tortilla (kulit kebab), daging sapi panggang, daun letuce, timun jepang, bawang bombay, tomat, saos, sambal dan mayonese, kemudian digoreng dengan mentega. Kebab Turki ini diaplikasikan di Indonesia dengan bahan baku yang sama dan rasa yang tidak jauh berbeda dari aslinya. Untuk pengelolaannya daging dengan ukuran besar diasap, baru dipotong, dan diiris tipis-tipis dengan begitu aroma asap membuat daging terasa nikmat. Sedangkan untuk bumbu dan saos dibuat sedikit manis yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

B. Keunggulan Produk
1. Keunikan Produk
Makanan khas asal turki ini termasuk jajanan sore yang cukup istimewa dibandingkan dengan gorangan ataupun martabak. Justru inilah salah satu keunikan dari kebab, dia bisa sekaligus menjadi makan malam yang lezat dan cukup mengenyangkan. Sehingga kuliner kebab akan laris manis di pasaran karena pangsa pasarnya cukup luas. Rasanya tidak sulit menawarkan kebab ini dimana cukup banyak orang yang menggemarinya.

2. Novelty (Inovasi / Keunggulan Produk)
Membuat kebab bisa dibilang tidak terlalu sulit, yang penting alat dan bahan sudah sudah tersedia, kita tinggal mengikuti saja resepnya yang bisa kita cari di internet. Kita dapat membuat produk kebab yang enak dan menarik dengan beberapa kreasi dan inovasi. Mulai dari variasi isian, menggunakan jenis daging yang berbeda, menyediakan macam-macam saus dan sayuran.

Terobosan baru juga bisa dengan cara membuat kebab ini menjadi jajanan yang lebih merakyat seperti gorengan. Ini memang cukup sulit tapi bukan berarti tidak mungkin. Karena sudah ada contohnya yaitu burger mini, dimana hanya dibanderol dengan harga Rp. 2.500 jauh sekali dengan harga aslinya. Jika temuan baru ini berhasil, tentu saja akan menciptakan peluang pasar yang baru, dimana anak SD pun bisa membelinya.

C. Ketersediaan Bahan Baku
Untuk bahan baku ada dari suplier kebab dan ada yang rumahan. Jika kita memulai bisnis yang termasuk frenchise/waralaba seperti kebab turki, kita tidak perlu repot dengan bahan baku. Depo kebab adalah salah satu produsen tortilla dan berbagai macam kebutuhan bahan baku kebab dan burger. Kita tinggal pesan secara online, tidak perlu repot-repot untuk membuat bahan bakunya sendiri yang belum tentu juga akan berhasil.

Saat ini Depo kebab membuka kesempatan kepada para pelaku UKM untuk menjadi agen bahan baku kebab dan yang pasti siap mensupplay bahan baku kepada para pelaku usaha baik yang baru startup/pemula maupun sebagai franchise (kemitraan) dengan pembelian dalam jumlah kecil maupun partai besar.

D. Bahan Baku dan Penggunaannya
Usaha Kebab Turki membutuhkan bahan baku berupa daging dan roti kebab (tortila). Bahan baku tersebut sudah tersedia di suplier. Bahan pendukung lain berupa bawang putih, bawang bombay, cabe merah, jahe, garam dan lada, ketumbar, yoghurt plain, selada, timun, saus dan mayonaise. peralatan yang digunakan antara lain kompor, tabung gas, spatula, penggorengan datar, karton pembungkus, kertas minyak label, alat panggang daging/paket, rak sayuran.
Berikut kebutuhan kebab untuk mode rumahan, sedangkan untuk waralaba sudah disediakan oleh perusahaan.
Tabel 1. Kebutuhan Peralatan
Tabel 2. Kebutuhan Bahan Baku Dan Pendukung Tiap Produksi
E. Proses Produksi
Bahan baku kebab selain kita membeli dari supplier juga bisa membuat sendiri. Adapun proses pembuatan, alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Cara membuat Tortila (kulit Kebab)
Proses pembuatan Kebab Turki cukup mudah, adapun cara pembuatan tortila yaitu:

a. Campurkan semua bahan :
1) 250 gram tepung terigu
2) 1/2 sdt garam
3) 1/2 sdt baking soda
4) 1/2 sdt gula pasir
5) sdm minyak goreng
6) 100 ml susu cair hangat

b. Aduk rata.
c. Tuang susu cair sedikit demi sedikit.
d. Uleni adonan sampai kalis dan diamkan selama kurang lebih 30 menit.
e. Ambil adonan dan bulatkan.
f. Pipihkan dengan rolling pan sampai tipis.
g. Panggang adonan di atas teflon sampai kecoklatan.
h. Angkat dan dinginkan.

2. Cara membuat daging kebab
a. Siapkan daging sapi kemudian cuci hingga bersih.
b. Setelah dicuci, kemudian pukul-pukul daging hingga agak melebar.
c. Siapkan bumbu-bumbu berupa cabai merah, bawang putih, jahe dan ketumbar, kemudian haluskan menggunakan blender atau ulekan.
d. Setelah bumbu halus, tambahkan pula yoghurt plain beserta bahan lain seperti garam serta lada.
e. Setelah semua bahan tercampur dengan daging, diamkan selama kurang lebih 10 menit hingga semua bumbu meresap pada daging.
f. Setelah 10 menit, panggang daging hingga matang. Angkat dan tiriskan.

3. Cara Penyajian Kebab :
a. Siapkan daging sapi kemudian cuci hingga bersih.
b. Setelah dicuci, kemudian pukul-pukul daging hingga agak melebar.
c. Siapkan bumbu-bumbu berupa cabai merah, bawang putih, jahe dan ketumbar, kemudian haluskan menggunakan blender atau ulekan.
d. Setelah bumbu halus, tambahkan pula yoghurt plain beserta bahan lain seperti garam serta lada.
e. Setelah semua bahan tercampur dengan daging, diamkan selama kurang lebih 10 menit hingga semua bumbu meresap pada daging.
f. Setelah 10 menit, panggang daging hingga matang. Angkat dan tiriskan.

F. Jumlah Produk yang dihasilkan
Kapasitas produksi yang direncanakan adalah sebanyak 300 bungkus setiap 1 kali produksi/minggu. Untuk 1 bulan 300 x 4 =1.200 bungkus/bulan. Untuk 1 tahun = 1.200 x 12 = 14.400 bungkus.

G. Penggunaan teknologi
Tidak ada teknologi khusus yang digunakan. Alat-alat untuk membuat kebab merupakan alat standar yang biasa digunakan dalam membuat makanan ini. Teknologi yang digunakan hanyalah smartphone untuk memfoto produk dan mengiklankannya di media sosial facebook dan Instagram.

BAB IV
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

A. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia
Pekerja diambil dari kalangan pelajar atau mahasiswa perantauan yang ingin membutuhkan uang lebih, bisa juga diambil dari teman dekat ataupun saudara di kampung, atau istri dan anak bisa kita manfaatkan.

B. Kualifikasi Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan
1. Pekerja harus memiliki kejujuran yang tinggi dan pandai memikat hati pelanggan dengan cara tersendiri.
2. Memiliki reputasi yang baik (bukan bekas napi), dan rajin bekerja serta tidak gampang mengeluh.
3. menjaga amanah serta cekatan/gesit dan tidak merokok

C. Uraian Tugas
1. Memanggang Daging dan tortila
2. Melayani konsumen
3. Membuat laporan uang sederhana

D. Sistem Penggajian dan Kompensasi
1. Pekerja digaji secara tetap selama 1 bulan.
2. Bonus di dapat di akhir minggu setiap hari Jum’at

BAB V
ASPEK MANAJEMEN STRATEGI

Menurut Thompson dan Strickland dalam bukunya Strategic Management menyatakan bahwa manajemen strategi memiliki aspek-aspek strategi yang senantiasa dipertimbangkan dalam menentukan strategi yang akan dilaksanakan. Aspek-aspek tersebut antara lain:

A. Mengembangkan visi dan misi
Visi adalah landasan filosof dari usaha yang kita dirikan, sedangkan misi adalah implementasi dari visi tersebut dan menjawab pertanyaan: apakah alasan kita untuk berada dalam usaha ini? Adapun visi dan misi usaha kebab turki ini adalah sebagai berikut:
Ø Visi: “Menghadirkan jajanan yang murah, sehat, dan merakyat”
Ø Misi:
v Menggunakan bahan yang fresh dan berkualitas
v Menyajikan makanan dengan higenis
v Memberikan harga yang ramah dikantong
v Memberikan pelayanan yang ramah dan menyenangkan

B. Mengatur tujuan organisasi
Tujuan dari usaha kebab turki ini selain untuk mendapatkan keuntungan juga berharap dikemudian hari dapat memberikan lapangan pekerjaan kepada orang yang membutuhkan.

C. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan
Strategi usaha yang akan diterapkan pada outlet kebab turki ini adalah strategi keunggulan kompetitif yaitu, diferensiasi produk dan cost leading (harga lebih murah dibanding pesaing) serta strategi fungsional pada umumnya yaitu strategi yang fokus pada 4P (Price, Person, Place, Promotion). Strategi tersebut akan dijelaskan pada bab selanjutnya.

D. Mengimplementasikan dan melaksanakan strategi
Setelah strategi dirumuskan, strategi harus diimplementasikan. Strategi hanya bagus jika implementasinya bagus. Tanpa peduli betapa efektifnya sebuah perusahaan telah merencanakan strateginya, perusahaan tersebut tidak dapat berhasil jika strategi itu tidak diimplementasikan dengan semestinya.

E. Mengevaluasi hasil
Langkah terakhir dalam aspek manajemen strategi adalah mengevaluasi hasil. Seberapa efektif strategi yang telah laksanakan? Apapun hasilnya, akan menjadi rekomendasi masukan bagi perbaikan dan penyempurnaan strategi dan implementasi berikutnya dan jika ada, penyesuaian apa yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing dalam usaha.

F. Strategi Penjualan
1. Tahap Perencanaan
Langkah-langkah pada tahap perencanaan yaitu :
a. Mengembangkan usaha dengan cara identifikasi produk dan pesaing (Deferensiasi produk)
b. Melakukan promosi produk secara online
c. Menentukan lokasi usaha
d. Memberikan harga yang lebih murah (cost leading)
e. Membuat segmentasi pasar, seperti kebab untuk anak-anak, kebab untuk orang tua, dan kebab untuk umum.

2. Tahapan Analisis.
a. Strength (kekuatan)
· Citarasa yang khas.
· Tempat penjualan yang fleksibel (gerobak).
· Mutu dan kebersihan terjamin.
· Pelayanan yang terbaik bagi konsumen.

b. Weakness (kelemahan)
· Kurangnya modal awal untuk menjalankan usaha.
· Adanya inflasi.
· Produk dengan jangka kadaluarsa yang pendek.

c. Opportunity (peluang/kesempatan)

· Mitra / pelanggan.
· Pasar yang baru, yang menarik konsumen dengan minat yang berbeda.

d. Threat ( hambatan)

Banyak orang yang masih belum familiar dengan cita rasa kebab yang khas Timur Tengah.

BAB VI
ASPEK KEUANGAN

A. Investasi Yang Dibutuhkan
1. Tempat
Untuk tempat produksi kita bisa menggunakan dapur rumah, sedangkan tempat berjualan kita menyewa lapak, seperti di depan toko atau minimarket bisa juga di tempat khusus untuk berjualan seperti di alun-alun.

2. Peralatan
Tabel 3. Daftar Peralatan Berjualan Kebab Turki
3. Bahan Baku
Tabel 4. Daftar Bahan Baku Membuat Kebab Turki
B. Laporan Arus Kas (Dalam Ribuan)

C. Penentuan Harga Pokok Penjualan
Proyeksi penentuan harga pokok penjualan usaha/minggu
Dalam seminggu BEP sebesar Rp. 154.000 atau 9 porsi. perharinya Rp. 114.000, dengan berjualan atau laku 7 porsi/hari sudah menutupi biaya variabel selama 1 minggu.

D. Perhitungan Kelayakan Investasi (BEP)
Proyeksi rugi-laba dalam satu kali produksi usaha/bulan (asumsi laku 1200 bungkus)
Usaha Kebab Turki sangat layak dijalankan karena B/C Ratio > 1, yaitu 5.48

BAB VI
KESIMPULAN

Berbisnis Kebab Turki secara perhitungan cukup menguntungkan, karena bahan utamanya mudah dicari, harga pun bisa beragam, rasanya enak, dan memiliki peminat sendiri. Tetapi tidak ada usaha tanpa adanya adanya resiko atau tantangan, untuk tantangan dalam menjalankan usaha kebab ini salah satunya adalah tingkat persaingan usaha yang cukup tinggi karena sudah banyak bisnis kebab yang bermunculan bahkan di desa-desa. Untuk mengatasi tingkat persaingan ini kita bisa mengadakan beberapa inovasi produk dan kreasi terhadap masakan kebab kita. Inilah yang dimaksud dengan diferensiasi produk dan berani memberikan harga yang sedikit lebih murah daripada para pesaing atau biasa disebut dengan cost leading.

Tantangan lain dari usaha ini yaitu belum terbentuknya pasar yang akan menjadi target penjualan kita. Akibatnya Kebab Turki yang terjual hanya sedikit. Untuk itu yang terpenting kita harus menemukan atau membuat pasar baru dimana kebab menjadi jajanan merakyat yang bisa dimakan dan dinikmati oleh siapa saja. Dengan kata lain, kita harus bisa menciptakan market share baru khusus untuk jajanan kebab turki ini.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda